Seperti sebuah proses, secara praktis periode cinta terdiri dari 6 bagian, yaitu:
A. Periode Kasmaran
Saat kamu kasmaran atau jatuh cinta pada seseorang, kamu akan merasakan gejala-gejala seperti berikut ini:
- Keringat panas-dingin, padahal kamu nggak demam, kan?
- Wajah memerah, padahal bakso kamu nggak kepedasan, kan?
- Tertawa, padahal kamu harusnya lagi sedih, kan?
- Perasaan yang berbunga-bunga, padahal kamu nggak lagi menang lotre, kan?
- Jantung berdebar kencang, padahal kamu nggak jantungan, kan?
Saat dia tersenyum, kamu pun tersipu. Sejuta kembang, sejuta warna, sejuta wangi, dan sejuta nada serta-merta mengisi hari-harimu. Tanpa peringantan dan tiba-tiba kamu pun telah menjadi "gila". Si "gila", makan pakai gelas, minum pakai piring, baju dijadikan celana, celana dijadikan baju, celana kolor dijadikan topi. Kamu patut dikasihani, tapi anehnya kamu tuh merasa paling bahagia sedunia. Apa mau dikata, ini lah gejala orang yang sedang ditimpa kasmaran.
B. Periode Pedekate
"Gila" tanpa penyaluran bakal bikin kamu jadi gila beneran. Obatnya cuma satu, yang terbuat dari resep berikut:
C. Periode Jadian atau Ditolak
Baru seminggu plus satu hari berkenalan, serasa mendaki Mount Everest berbulan-bulan. Kamu merasa mengenal si dia melebihi siapa pun termasuk emak-bapaknya sendiri. Tapi nasib kamu di ujung jarum, antara dia menerima kamu sebagai pacar alias jadian atau posisimu tetap sebagai "pemain cadangan" alias ditolak!
Seperti di film End of the Word-kiamat telah tiba. Bumi diterjang meteor, harcur dan porak-poranda di seluruh penjuru dunia. Kamu harus tanya si dia, "apa kamu mau jadi pacar aku?", selagi si dia berada di sisimu, karena kamu sadar jika tidak sekarang, maka tidak ada lagi hari esok.
Kamu menyadari hidupmu "dipertaruhkan", selagi menanti jawabannya. Akhirnya si dia buka mulut dan menyatakan "iya". Kamu lega bukan main, amu telah selamat dari bencara meteor, yang meleset beberapa inci dari posisimu, tapi tepat menerjang temanmu yang ternyata tidak seberuntung dirimu. Dia hangus dengan mengenaskan, setelah seseorang yang ditembaknya, menyatakan "tidak". "kasihan deh temen loe!", tapi ini lah kejamnya periode jadian atau ditolak.
D. Periode Pacaran
Seperti benih yang baru saja ditaburkan di ladang. Babak cintamu belum tuntas, tapi baru berawal di periode pacaran, dimana dalam periode ini, kamu dan dia akan berlatih selayaknya menjadi sepasang "petani".
Agar benih cinta yang kalian semai dapat tumbuh menjadi bibit dan diharapkan terus tumbuh sampai kuat dan dewasa, maka kalian harus rajin-rajin menyiramnya dengan kehangatan, merawat dan memberi pupuk kasih sayang. Semua proses tidak semudah membalikan telapak kaki, selalu ada saja tantangan yang mengancam kebersamaan kalian.
Jadi kalian tak cukup mampu menjadi "petani" yang baik, maka pupuk tahi kebo yang biasanya rasa cokelat, akan terasa memuakkan dan menyakitkan, sehingga benih cinta yang kalian tanam menjadi layu dan busuk di periode ini. Tapi jika kalian berdua terbukti bisa saling menjaga, mengisi dan memahami satu sama lain, maka kalian adalah sepasang "petani" yang berbakat dan patut diberikan piagam penghargaan beserta sertifikat. Untuk itu, kalian memang pantas untuk menikmati tahi kebo rasa cokelat dan sepatutnya diacungi jempol untuk kekompakan kalian.
E. Periode Menikah
Salut! Salut buat kamu yang sampai di periode menikah. Karena menikah, dari zaman nenek moyang kita seorang pelaut sampai sekarang, merupakan sesuatu yang teramat sakral dan menandakan ikatan tertinggi dalam suatu hubungan percintaan.
Kalian yang akhirnya menikah pantas disebut dengan pria sejati dan wanita luar biasa. Sungguh kombinasi pasangan yang mengagumkan dan layak diacungi dua jempol, karena sedikit dari jutaan, tentunya yang bisa melewati periode-periode sebelumnya untuk sampai pada periode menikah ini.
F. Periode Live Happily Ever After atau Divorce Disaster
Hmmm... Sayangnya kita sedang tak hidup dalam cerita dongeng, yang selalu berakhir dengan live happily ever after. Kenyataan yang ada terkadang jauh lebih pahit dari kopi basi. Sudah pahit, basi pula!
Biarpun kalian sudah berusaha payah membesarkan benih hingga dewasa dan melewati berbagai periode cinta, yang namanya badai dan ancaman tak pernah cuti dari usaha mengacaukan bahtera rumah tangga kalian. Selalu saja cobaan dan tantangan tersebut mengintai, sekalipun kalian telah menuai dari hasil benih kalian, baik anak, cucu, cicit, maupun cuit.
Begitu kalian sudah menyatu, sehingga perbedaan bukanlah lagi menjadi isu utama, maka kehidupan percintaan kalian akan berakhir dengan live happily ever after serta layak untuk diancungi jempol kaki dan jempol tangan sekaligus. Tapi bagi kalian yang tak kunjung bisa meredakan konflik dalam rumah tangga, dan akhirnya terjadilah divorce disaster, maka dengan berat hati kita semua mengacungi dua kelingking untuk keputusan tersebut.
Kabar baiknya, bagi yang belum menikah atau siap-siap menikah, berdasarkan tebak-tebakan, ternyata jauh lebih sedikit pernikahan yang berakhir dengan perceraian dibandingkan mereka yang live happily ever after. Kalau nggak percaya, coba aja tanya kiri-kanan tetanggamu, "banyakan mana, cerai atau tak cerai?" :)
Ok! itulah enam periode cinta. Jika disesuaikan dengan kahidupan cinta masing-masing, dapat membentuk berbagai siklus sebagai berikut:
Byyoudemarco Nagh Vanmarabahancity
B. Periode Pedekate
"Gila" tanpa penyaluran bakal bikin kamu jadi gila beneran. Obatnya cuma satu, yang terbuat dari resep berikut:
- Nama si dia?
- Status si dia. Single, ganda, atau ganda campuran?
- Di mana si dia tinggal?
- Berapa nomor Hp si dia?
- Apa makanan kesukaan si dia?
- Nenek si dia kalau dikasih cokelat, kira-kira mau dukung kamu nggak, ya?
- Dst
- Dst
- Dst

C. Periode Jadian atau Ditolak


Kamu menyadari hidupmu "dipertaruhkan", selagi menanti jawabannya. Akhirnya si dia buka mulut dan menyatakan "iya". Kamu lega bukan main, amu telah selamat dari bencara meteor, yang meleset beberapa inci dari posisimu, tapi tepat menerjang temanmu yang ternyata tidak seberuntung dirimu. Dia hangus dengan mengenaskan, setelah seseorang yang ditembaknya, menyatakan "tidak". "kasihan deh temen loe!", tapi ini lah kejamnya periode jadian atau ditolak.
D. Periode Pacaran
Seperti benih yang baru saja ditaburkan di ladang. Babak cintamu belum tuntas, tapi baru berawal di periode pacaran, dimana dalam periode ini, kamu dan dia akan berlatih selayaknya menjadi sepasang "petani".

Jadi kalian tak cukup mampu menjadi "petani" yang baik, maka pupuk tahi kebo yang biasanya rasa cokelat, akan terasa memuakkan dan menyakitkan, sehingga benih cinta yang kalian tanam menjadi layu dan busuk di periode ini. Tapi jika kalian berdua terbukti bisa saling menjaga, mengisi dan memahami satu sama lain, maka kalian adalah sepasang "petani" yang berbakat dan patut diberikan piagam penghargaan beserta sertifikat. Untuk itu, kalian memang pantas untuk menikmati tahi kebo rasa cokelat dan sepatutnya diacungi jempol untuk kekompakan kalian.
E. Periode Menikah
Salut! Salut buat kamu yang sampai di periode menikah. Karena menikah, dari zaman nenek moyang kita seorang pelaut sampai sekarang, merupakan sesuatu yang teramat sakral dan menandakan ikatan tertinggi dalam suatu hubungan percintaan.
Kalian yang akhirnya menikah pantas disebut dengan pria sejati dan wanita luar biasa. Sungguh kombinasi pasangan yang mengagumkan dan layak diacungi dua jempol, karena sedikit dari jutaan, tentunya yang bisa melewati periode-periode sebelumnya untuk sampai pada periode menikah ini.
F. Periode Live Happily Ever After atau Divorce Disaster

Biarpun kalian sudah berusaha payah membesarkan benih hingga dewasa dan melewati berbagai periode cinta, yang namanya badai dan ancaman tak pernah cuti dari usaha mengacaukan bahtera rumah tangga kalian. Selalu saja cobaan dan tantangan tersebut mengintai, sekalipun kalian telah menuai dari hasil benih kalian, baik anak, cucu, cicit, maupun cuit.
Begitu kalian sudah menyatu, sehingga perbedaan bukanlah lagi menjadi isu utama, maka kehidupan percintaan kalian akan berakhir dengan live happily ever after serta layak untuk diancungi jempol kaki dan jempol tangan sekaligus. Tapi bagi kalian yang tak kunjung bisa meredakan konflik dalam rumah tangga, dan akhirnya terjadilah divorce disaster, maka dengan berat hati kita semua mengacungi dua kelingking untuk keputusan tersebut.
Kabar baiknya, bagi yang belum menikah atau siap-siap menikah, berdasarkan tebak-tebakan, ternyata jauh lebih sedikit pernikahan yang berakhir dengan perceraian dibandingkan mereka yang live happily ever after. Kalau nggak percaya, coba aja tanya kiri-kanan tetanggamu, "banyakan mana, cerai atau tak cerai?" :)
Ok! itulah enam periode cinta. Jika disesuaikan dengan kahidupan cinta masing-masing, dapat membentuk berbagai siklus sebagai berikut:
- Partial, baru di periode-periode awal tapi sudah harus berakhir, dan harus ulang lagi dari nol.
- Full Stop, setelah enam periode terus berakhir dengan live happily ever after.
- Looping, setelah enam periode malah berakhir dengan divorce disaster, dan ulang lagi dari nol.
- Jumping, atau lompat dari periode satu ke periode lain.
Byyoudemarco Nagh Vanmarabahancity
Tidak ada komentar:
Posting Komentar